Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Cerita Hari Ini, 21 April 2012

Bagaikan terombang-ambing di lautan... Awalnya hanya bermain-main di pinggir pantai... Namun airnya membawa ke tengah lautan... Di situ, aku tak tau apa aku akan tenggelam atau kembali ke pantai... Di antara harapan dan keputusasaan... Namun, mentari di pagi hari menyadarkan bahwa masih mempunyai harapan adalah sesuatu yang indah... Aku hanya harus menanti keputusan Tuhan dan tetap percaya kalau apa saja yang dipilihkan Tuhan untukku adalah yang terbaik... By : Vizensia Nungki Arsanty

Pengorbananku Buat Alya

Pikiranku nggak tenang nih. Masih aja kebayang soal kejadian seminggu yang lalu saat temen aku Alya nangis-nangis di depan rumah aku bilang kalau dia hamil. Waktu itu jelas aja aku kaget setengah mati   en bingung banget harus gimana. Alya terus menangis tanpa henti di rumah aku.   Aku langsung telfon Feri en Lala, orang yang aku yakin bisa bantu nyelesein masalah kami. Satu jam kemudian mereka dateng ke rumah aku.             “Kok bisa sih Al? Kamu udah gila ya? Siapa yang nglakuin ini? Ha? Jawab! Si Doni? Iya?”Lala udah nggak bisa mengendalikan emosinya, sementara Alya tetap menangis tanpa menjawab.             “Udah deh La. Alya mungkin masih syok. Kamu jangan emosi gitu. Kasian kan Alya,”aku berusaha menenangkan suasana.             “Sekarang yang paling penting adalah gimana caranya menyembunyikan janin itu atau…. kita harus gugurkan janin itu,”kata Feri kemudian.             Mata Alya terbelalak mendengar kata ‘gugurkan’. “Hah… Gu…

Adinda dan Renata

Adinda dan Renata adalah kakak beradik. Adinda kelas 6 SD, dan Renata kelas 3 SD. Pada waktu istirahat Renata mendatangi Adinda di kelasnya.             “Hai, kak…!’             “Oh, hai Ren! Ada apa?             “O… nggak. Emmm… kakak kok nggak ke kantin?”             “Iya nih…! Aku lagimau ngirit. Emang kamu yang kerjaannya jajan terus!”             “He… he… Aku juga pengen sih, ngirit, trus ditabung uangnya. Tapi nggak nahan godaan…!”             “Ah, kamu… O ya, sebenernya kamu mau ngomong apa?”             “Eh… Emmm… Nggak terlalu penting sih. Kakak tau nggak?”             “Ya nggak lah… Kamu kan bulum ngomong!”             “He…he… Iya ya!”             “Kamu gila ya? Hi… hi… hi…”             “Enak aja! Nggak lah!”             “He… he… he… Mau ngomong apa Ren?”             “Eh, Kak! Besok Minggu kan ada lomba Agustus-an, kakak ikut lomba apa aja?             “Emmm… Kayaknya ikut semua. Soalnya semua kan lomba olah r