Perpustakaan Puruhita Pustaka Solusi Cerdas Untuk Maju




            Berbicara soal dunia pendidikan, tentunya tidak terlepas dengan pengetahuan, buku dan perpustakaan. Ketiga unsur ini saling berhubungan atau bahkan merupakan satu kesatuan. Tujuan utama siswa bersekolah adalah untuk mendapatkan pengetahuan. Meskipun ilmu pengetahuan dapat diajarkan oleh seorang guru, namun pengetahuan itu sumbernya juga dari buku. Buku merupakan sumber ilmu yang sudah ada sejak dulu dan menjadi saksi perkembangan kecerdasan manusia hingga kini. Selain membeli  di toko, buku juga dapat dinikmati pengetahuannya dengan mengunjungi perpustakaan yang merupakan salah satu program utama sekolah. Bukan hanya buku-buku mengenai pelajaran akademik, perpustakaan sekolah juga dilengkapi dengan buku-buku pengetahuan umum yang juga dapat dikemas secara menarik, sebagai salah satu upaya Dinas Pendidikan dan para penulis  menambah minat siswa dalam membaca buku. Selain buku pelajaran dan pengetahuan umum, di perpustakaan siswa juga dapat menemukan buku-buku cerita menarik mulai dari cerita rakyat, hikayat, cerita terjemahan, cerita popular sampai teenlit atau novel percintaan yang akhir-akhir ini digemari oleh kebanyakan kalangan muda.
            Dalam acara berita dalam negeri sering dilaporkan sekolah-sekolah pinggiran di negeri Indonesia ini dalam keadaan yang tidak layak dan banyak dilaporkan banyak sekolah yang roboh, atau bahkan di daerah tertentu tidak dapat mendirikan sekolah bagi warganya. Apa mungkin dalam keadaan seperti itu ada perpustakaan? Jangankan perpustakaan, buku yang layak pun sulit mereka dapatkan. Dapat dibayangkan, mereka yang haus akan ilmu pengetahuan, namun sulit atau bahkan tidak dapat menikmati pendidikan. Sedangkan di sisi lain siswa-siswa di perkotaan mendapatkan pendidikan yang sangat layak bila dibandingkan dengan orang-orang pinggiran tadi. Untuk orang-orang pinggiran itu, sangat sulit menemukan buku. Sering ada donator yang mendirikan perpustakaan sederhana di daerah mereka, dan itu mendapat tanggapan yang positif. Berbondong-bondong mereka menikmati ilmu pengetahuan yang akhirnya dapat mereka rasakan. Mereka yang masih mempunyai semangat seorang siswa yang sesungguhnya, sangat mengenal bahwa buku adalah gudang ilmu sehingga buku yang sangat berharga itu mereka rawat dan mereka hargai.
 Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan kehidupan siswa perkotaan kebanyakan. Perpustakaan sudah tersedia di sekolah ataupun di daerah dengan fasilitas yang memadai, namun pengunjung perpustakaan masih minim dan dapat dikatan kekurangan peminat. Kebanyakan siswa mengunjungi perpustakaan karena alasan mencari bahan untuk tugas tertentu. Ini berarti, kurang lebih mereka terpaksa mengunjungi perpustakaan dan hanya karena diperintahkan oleh guru atau supaya mendapat nilai bagus. Jarang sekali siswa yang mengunjungi perpustakaan karena keinginannya sendiri, karena penasaran, lalu ingin tau, kemudian mencari sumber di perpustakaan.  Bahkan di kalangan pemuda beredar anggapan bahwa siswa yang mengunjungi perpustakaan adalah siswa yang  kurang pergaulan atau sering disebut dengan istilah “kuper”. Oleh karena itu, minat siwa akan perpustakaan dan pengunjung tetapnya semakin lama semakin berkurang. Belum lagi, beberapa buku yang dipinjam siswa di perpustakaan dikembalikan dalam keadaan tercoret-coret dan ada  juga yang tersobek. Hal ini membuktikan kesadaran siswa untuk merawat buku masih kurang.
Anggapan yang salah mengenai perpustakaan inilah yang harus dirubah oleh generasi masa kini sebagai generasi yang membawa perubahan ke arah kemajuan. Sebagai langkah awal perubahan ini, dimulai dari siswa-siswi SMA N 1 Wates yang hendaknya menambah minatnya akan buku-buku dengan mengunjungi Perpustakaan Puruhita Pustaka. Perpustakaan ini mempunyai bangunan yang luas yang terdiri dari dua bagian ruangan. Satu ruangan untuk petugas perpustakaan, dan satu ruangan lain merupakan tempat bagi siswa untuk memilih buku-buku menarik yang dapat mereka baca. Bagi siswa yang ingin membawa pulang buku pilihannya, mereka harus membuat kartu perpustakaan yang nantinya akan diurus oleh petugas perpustakaan. Hendaknya siswa SMA N 1 Wates dengan penuh kesadaran diri masing-masing membuat kartu perpustakaan dan mengajak teman-teman untuk membuat secara bersama-sama sehingga dapat lebih menyenangkan.
Siswa dapat mengunjungi perpustakaan pada saat jam istirahat berlangsung. Buku-buku yang berjajar rapi di Perpustakaan Puruhita Pustaka dan tersusun sesuai abjad dan kategori buku, memudahkan siswa dalam mencari buku pilihan mereka. Bagi siswa yang ingin mengetahui informasi tertentu yang disajikan secara menarik, mereka dapat menemuka ensiklopedia bergambar yang dapat memperjelas serta menambah minat pembaca. Sedangkan bagi siswa yang penat akan materi akademik, dapat memilih novel yang menyajikan fantasi-fantasi dan dapat menyegarkan pikiran pembaca. Novel-novel yang unik banyak tersedia di Perpustakaan Puruhita Pustaka dan dapat dipilih sesuai selera masing-masing siswa. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam menemukan buku tertentu, mereka dapat bertanya pada petugas perpustakaan, yang tentunya akan mencarikan buku yang dimaksud. Cara peminjaman buku di Perpustakaan Puruhita Pustaka juga cukup mudah. Siswa yang sudah mengisi buku pengunjung perpustakaan, setelah menemukan buku pilihannya dapat membawa buku itu di loket petugas perpustakaan, mengisi kartu buku, dan akhirnya buku pilihan siswa dapat dipinjam untuk dibawa keluar perpustakaan.
Menghibur diri dengan membaca buku, berbeda dengan mengibur diri dengan menonton TV. Hal ini disebabkan karena pada saat membaca, kata-kata yang diserap harus dimengerti kembali agar pembaca dapat menangkap maksud dan isi bacaan. Misalnya dalam membaca novel, penulis menggambarkan ekspresi tokoh dengan kata-kata, sehingga pembaca harus membayangkan bagaimana ekspresi tokoh itu sebagaimana dimaksudkan oleh penulis. Dengan begitu, otak akan terus aktif mengolah bacaan. Selain itu, dengan membiasakan membaca meskipun membaca novel, biasanya secara otomatis dalam membaca buku pelajaran akademik siswa akan lebih menikmatinya karena sudah terbiasa membaca. Apabila semua siswa SMA N 1 Wates menerapkan cara ini, akan semakin besar minat baca siswa dan semakin meningkat pula prestasi belajarnya.  Apabila hal ini terus berlanjut, diharapkan kepercayaan diri siswa dalam mengerjakan ujian dapat meningkat, dan dapat mengurangi angka kecurangan siswa yang merupakan bibit korupsi di masa depan. Kemajuan bangsa Indonesia, tentunya dapat dimulai dari siswa-siswa SMA N 1 Wates yang rajin mengunjungi perpustakaan.
Siswa SMA N 1 Wates sebagai siswa yang cerdas, tentunya tidak mau menyia-nyiakan adanya perpustakaan yang sangat penting ini. Dengan mengerti akan pentingnya perpustakaan bagi dunia pendidikan, mereka sudah menghargai orang-orang pinggiran yang tidak dapat menikmati perpustakaan seperti mereka. Apabila sudah timbul rasa menghargai, kemudian tentunya siswa dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan yang  mereka dapat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Mengubah kebiasaan memang sulit, apalagi jika harus memulai di antara yang lain. Namun, apabila dalam batin dan diri setiap siswa secara individu timbul niat untuk menuju perubahan yang baik, pasti akan terasa mudah. Setiap siswa hanya harus menanamkan dalam kepribadiannya masing-masing bila belajar di perpustakaan merupakan hal yang baik, hal yang benar dan prinsip itu harus ditularkan pada yang lain. Dengan begitu, kebiasaan itu semakin meluas dan mengakar pada masing-masing siswa SMA N 1 Wates, kemudian meluas ke sekolah lain dan akhirnya menyebar ke seluruh tanah air Indonesia ini. Apa salahnya bila memulai sesuatu yang baik? Bila sudah memetik hasilnya, semua baru terasa bahwa kerja keras yang dilakukan dahulu tidak sia-sia dan harusnya dilakukan lebih awal. Semua itu terarah demi kemajuan siswa bangsa ini, bangsa Indonesia tercinta.


By : Vizensia Nungki Arsanty


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Drama

Adinda dan Renata

Cerita Hari Ini, 21 April 2012